Tuesday, February 10, 2015

Pedoman Mendaki Gunung

Gunung Merapi 

1.    Pilihlah gunung yang hendak di daki 
Buat para pencinta alam dan yang suka banget mendaki jangan terpengaruh dengan omongan orang tentang sebuah “gunung yang itu lebih indah”, atau “gunung itu lebih mudah untuk didaki” hiraukan lah kata-kata itu dan ikuti kata hatimu dan pilihlah gunung yang kamu mau untuk didaki.  Banyak daya upaya dan semangat untuk mencapai tujuan, dan anda satu satunya yang akan bertanggung jawab atas pilihan anda, jadi hendaknya anda betul-betul yakin dengan pilihan gunung mana yang akan dituju.


2.  Pelajari cara mencapai gunung tersebut  
Kita sangat sering melihat gunung itu dari kejauhan, yang kita pikirkan adalah indah, menarik, dan penuh tantangan. Tetapi ketika kita berusaha mencapainya, apa yang terjadi? Ternyata gunung itu mempunyai jalur yang rumit apalagi diantara bentangan hutan. Maka anda harus mempersiapkan diri sebelum berangkat ke gunung tersebut anda sebaiknya mencari informasi baik kepada orang yang pernah mendaki gunung itu atau melihat peta  dan mempelajari rute-rute yang ada, sehingga anda akan lebih cepat untuk menuju puncak.

3.  Belajarlah dari orang yang pernah sampai kesana   
Kita mengira hanya diri kita soerang yang ingin sampai kesana, tetapi selalu ada orang lain yang pernah memiliki impian yang sama, dan orang ini telah meninggalkan petunuk petunjuk yang memudahkan pendakian kita. Seperti dimana tempat terbaik untuk mengikatkan tali, jalan jalan setapak yang bisa dilalui, dan mematahkan ranting ranting supaya jalurnya lebih gampang serta pantangan pantangan apa saat berada disana. Ini memang pendakian kita tetapi jangan lupa untuk belajar dari pengalaman pengalamn orang orang lain yang selalu bermanfaat.

Gunung Semeru 
4.   Bahaya – bahaya, setelah dilihat dari dekat bisa di kendalikan   
Saat kita mulai mendaki gunung impian kita, jangan lupa memperhatikan lingkungan sekitar. Kenapa? Karena sudah pasti ada tebing yang curam. Rekahan rekahan yang nyari terlewati dari pendangan. Batu – batu yang tergerus angin dan hujan yang akan lebih menjadi licin. Tetapi jika kita tahu tempat yang kita pijak dalam melangkah, maka akan terlihat jelas jebakan itu dan bisa kita menghindarinya.


5.   Lanskapnya berubah-ubah, jadi manfaatkanlah sebaik-baiknya   
Kita harus fokus dong pada tujuan kita yaitu untuk mencapai puncak, itu sudah pasti. Tetapi, sambil mendaki pemandangannya tentu berubah-ubah, dan tidak ada salahnya kita berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan yang belum pernah kita lihat.sisihkan waktu untuk itu.


6.   Hormati Tubuh kita   
Pendakian ini hanya bisa berhasil jikalau kita memperhatikan kesejahteraan tubuh kita. Kita tidak boleh untuk menuntut terlau banyak pada tubuh kita. Kalau melangkah terlalu cepat maka kita menjadi lelah dan baru setengah perjalan sudah menyerah. Kalau melangkah terlau lambat, malam menyelimuti kita dan kita kemungkinan akan tersesat. Nikamati pemandangan, minum air secukupnya, tetapi jangan berhenti dijalan.


7.   Hormati jiwa kita 
Jangan terus terusan berkata “ Akan kulakukan” jiwa ini sudah tau itu. Yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan perjalan panjang ini untuk tumbuh menggapai hingga cakrawala menyentuh langit. Di lain pihak jangan terus – terusan berkata, “ Ternyata lebih sulit daripada yang kukira” sebab ini akan melemahkan semangat jiwa kita.


8.   Bersukacitalah sesampainya di puncak   
Bersyukurlah, menangislah jika ingin menagis, tepuk tangan, berteriaklah keras-keras jika ingin teriak melampiaskan emosi di dalam diri bahwa kita sudah berhasil. Biarkan angin – angin memurnikan pikiran kita, menyejukan kaki-kaki yang kepanasan. Apa yang dulu sebagai impian, visi yang dipandang dari kejauhan kini telah menjadi dari hidup kita. kita telah berhasil meraihnya.


9.   Ikrarkan    Sekarang kita tahu bahwa di dalam diri kita ternyata mempnyai kekuatan  luar biasa yang tersimpan rapi di dalam diri, maka katakan pada diri kita bahwa kekuatan ini akan digunkan selama sisa hidup kita, ikrarkan pada diri untuk menemukan gunung lain, lalu bangkitlah untuk menjalani petualangan itu.

10.  Ceritakan kisah selama perjalan   
Jangan lupa ceritakan kisah kita,  Ya ceritakanlah, jadilah contoh bagi orang lain. Ceritakan pada setiap orang bahwa itu bisa dilakukan, supaya orang lain juga menemukan keberanian untuk mendaki gunung. (Sumber : Dalam Bukunya Paulo Coelh
o)

Sebelum sampai puncak sisihkan waktu untuk memandang sekitar sambil istirahat
Biarkan matahari pagi (sunrise) memberi kehangatan ketika kita di puncak. Bersuka Citalah 
Sekarang kita tahu kita harus bersyukur




No comments:

Post a Comment